Tugas 1 Ilmu Sosial Dasar
BAB I0
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Secara umum , ilmu sosial budaya
dasar bertujuan untuk mengembangkan kepribadian manusia dalam masyarakat dan
agama , sehingga mampu menghadapi masalah dalam bermasyarakat.
Manusia
sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang dibekali akal dan nafsu perlu
membekali diri dengan agama supaya menjadi manusia yang lebih baik bagi sesama
manusia berkelompok atau bermasyarakat .
Manusia
sebagai makhluk sosial atau
bermasyarakat butuh individu atau manusia lain karna manusia tidak akan mampu
hidup sendiri ia butuh orang lain .manusia perlu bermasyarakat dan saling
berhubungan atau berinteraksi satu sama lain dalam kelompok sosial maupun
masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup nya dan untuk berkembang.
Oleh karena itu kami mengangkat judul makalah
agama dan masyarakat, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca terutama
bagi pemakalah sendiri , serta kami minta maaf apabila makalah ini belum
sempurna.
B.Rumusan Masalah
a. Apa pengertian agama ?
b. Apa pengertian masyarakat ?
c. Apa hubungan agama dan masyarakat ?
C. Maksud danTujuan
Maksud dan tujuan dari perumusan masalah di atas tujuan dari penulisan makalah ini adalah
untuk memenuhi tugas mata kuliah ISD (Ilmu Sosial Dasar ) dan juga memberikan tambahan ilmu pengetahuan dan
wawasan baru untuk kami khusus nya dan para pembaca .
PEMBAHASAN
A.
AGAMA
1. Pengertian
Agama
Agama menurut kamus besar bahasa indonesia adalah sistem yang mengatur tata
keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha kuasa serta tata
kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta
lingkungannya.
Kata “agama” berasal dari bahasa sanksekerta yang berarti tradisi ,
sedangkan kata lain untuk menyatakan konsep ini adalah religi yang
berasal dari bahasa latin religio dan berakar pada kata kerja re-ligare
yang berarti mengikat kembali . Maksudnya dengan bereligi seseorang
mengikat dirinya kepada Tuhan .
Dalam UUD 1945 pasal 29 ayat 1 dan 2 negara kita sangat menjunjung tinggi
tentang masalah agama yang berbunyi : ayat (1) negara berdasar atas ketuhanan
Yang Maha Esa , ayat (2) negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk
memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan
kepercayaannya itu [1][1].
2.
Pengertian agama menurut para ahli
1. M. Hasbi Alshiddiqy : “tuntunan hidup yang melengkapi segala segi dan suatu
peruangan untuk memperoleh kekayaan dunia dan kesentosaan akhirat .
2. Emile durkheim mengatakan bahwa agama adalah
suatu sistem yang terpadu yang terdiri atas kepercayaan dan praktik yang
berhubungan dengan hyal yang suci .
Manusia memiliki kemampuan terbatas , kesadaran dan pengakuan akan
keterbatasannya menjadiakn keyakinan bahwa ada sesuatu yang luar biasa diluar
dirinya . sesuatu yang luar biasa itu tentu berasal dari sumber yang luar biasa
juga.
Dan sumber yang luar biasa itu ada bermacam-macam sesuai dengan bahasa
manusia sendiri . misal Tuhan , God
, atau menyebut sifat-Nya saja seperti yang maha kuasa , ingkang murbeng dumadi
. de weldadige , dan lain-lain .
Keyakinan
itu membawa manusia untuk mencari kedekatan diri kepada Tuhan dengan cara
menghambakan diri , yaitu :
1. Menerima segala kepastian yang menimpa diri dan sekitarnya dan yakin
berasal dari Tuhan .
2. Menaati segenap ketetapan , aturan , hukum dll yang di yakini berasal dari
Tuhan .
Dengan demikian diperoleh keterangan
yang jelas , bahwa agama itu penghambaan manusia kepada Tuhannya .
3.
Cara beragama
Berdasarkan
cara beragamanya :
·
Tradisional , yaitu cara
beragama berdasarkan tradisi . Cara ini mengikuti cara beragama nya nenek
moyang , leluhur atau orang-orang dari angkatan sebelumnya. Pada umumnya kuat
dalam beragama , sulit menerima hal-hal
keagamaan yang baru atau pembaharuan. Apalagi bertukar agama bahkan tidak ada
minat . Dengan demikian kurang dalam
meningkatkan ilmu amal keagamaannya .
·
Formal , yaitu cara beragama
berdasarkan formalitas yang berlaku di lingkungan atau masyarakatnya. Cara ini
biasanya mengikuti cara beragama orang yang berkedudukan tinggi atau punya
pengaruh , pada umumnya tidak kuat dalam beragama . Mudah mengubah cara
beragamanya . Mudah bertukar agama jika memasuki lingkungan atau masyarakat yang lain agamanya.
·
Rasional , yaitu cara beragama
berdasarkan penggunaan rasio sebisanya. Untuk itu mereka selalu berusaha
memahami dan menghayati ajaran agama dengan pengetahuan , ilmu ,dan
pengamalannya .
·
d)
Metode pendahulu , yaitu cara beragamaberdasarkan penggunaan akal dan hati
(perasaan) di bawah wahyu ,untuk itu mereka selalu berusaha memahami dan
menghayati ajaran agamanya dengan ilmu ,pengamalan dan penyebaran (dakwah). Merekaselalu mencari ilmu dulu kepada orang yang di anggap
ahlinya dalam ilmu agama yang memegang teguh ajaran asli yang di bawa oleh
utusan misalnya Nabi atau Rasul sebelum mereka mengamalkan , mendakwahkan dan
bersabar (berpegang teguh) dengan itu semua .
4.
Unsur-unsur agama
Menurut leight
,keller dan cahoun , agama terdiri dari beberapa unsur pokok :
a)
Kepercayaan
agama , yakni suatu prinsip yang di anggap benar tanpa ada keraguan lagi
b)
Simbol agama
, yakni identitas agama yang di anut umatnya.
c)
Praktik
keagamaan , yakni hubungan vertikal antara manusia dengan Tuhan-NYA , dan
hubungan horizontal antar umat manusia
atau sosial .
d)
Pengalaman keagamaan
e)
Umat
beragama
5.
Fungsi Agama
a)
Sumber
pedoman hidup bagi individu maupu kelompok
b)
Mengatur
tata cara hubungan manusia dengan Tuhan
edan manusia dengan manusia.
c)
Merupakan
tuntunan tentang prinsip benar atau salah
d)
Pedoman
mengungtkapkan rasa kebersamaan .
e)
Pedoman
perasaan keyakinan .
f)
Pedoman
keberadaan .
g)
Pengungkkapan
estetika (keindahan)
h)
Pedoman
rekreasi dan hiburan.
i)
Memberikan
identitas kepada manusia sebagai umat dari suatu agama .
6. Agama di Indonesia
Enam agama
besar yang paling banyak di anut di indonesia , yaitu agama islam ,krieten
,katolik ,hindu budha dan lain-lain. Sebelumnya pemerintah indonesia pernah
melarang pemeluk konghucu melakanakan agamanya secara terbuka. Namun , melalui
keppress no. 6/2000 , pressiden abdurrahman wahid mencabut larangan tersebut .
7.
Makna agama
Makna agama
yang ajeg dan komprehensif ini di ambil dari pengertian agama (defenisi agama)
yang diuraikan didalam hadits , bertanya pada Muhammad Saw tentang iman (aspek
akidah) ,islam (aspek syariat/hukum Tuhan) dan ihsan(aspek moral/akhlak) . Dan
Nabi Muhammad Saw . berkata “itu adalah
jibril yang mengajarkan manusia tentang dien (agama) mereka . (HR Bukhari dan
Muslim )[2][2]
B. MASYARAKAT
1. Pengertian
Masyarakat
adalah suatu sistem sosial yang menghasilkan kebudayaan (Soerjono Soekanto,
1983). Sedangkan agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
adalah sistem atau prinsip kepercayaan kepada Tuhan , Dalam UUD 1945
dinyatakan bahwa “tiap-tiap penduduk diberikan kebebasan untuk memilih dan
mempraktikkan kepercayaannya” dan “menjamin semuanya akan kebebasan untuk
menyembah, menurut agama atau kepercayaannya”. Pemerintah, bagaimanapun, secara
resmi hanya mengakui enam agama , yakni Islam , Protestan , Katolik , Hindu ,
Buddha dan Konghucu
.
Dengan banyaknya agama maupun aliran
kepercayaan yang ada di Indonesia, konflik antar agama sering kali tidak
terelakkan. Lebih dari itu, kepemimpinan politis Indonesia memainkan peranan
penting dalam hubungan antar kelompok maupun golongan. Program
transmigrasi secara tidak langsung telah menyebabkan sejumlah
konflik di wilayah timur Indonesia .
Berdasar
sejarah, kaum pendatang
telah menjadi pendorong utama keanekaragaman agama dan kultur di dalam negeri
dengan pendatang dari India,
Tiongkok,
Portugal,
Arab,
dan Belanda.
Bagaimanapun , hal ini sudah berubah sejak beberapa perubahan telah dibuat
untuk menyesuaikan kultur di Indonesia.
2. Pengertian Masyarakat Menurut Para Ahli
1. Peter l. Berger
Definisi masyarakat adalah suatu keseluruhan kompleks hubungan manusia yang luas sifatnya. Keseluruhan yang kompleks sendiri berarti bahwa keseluruhan itu terdiri atas bagian-bagian yang membentuk suatu kesatuan .
2. Karl Marx
Masyarakat ialah keseluruhan hubungan - hubungan ekonomis, baik produksi maupun konsumsi, yang berasal dari kekuatan-kekuatan produksi ekonomis, yakni teknik dan karya
3. Gillin
Masyarakat adalah kelompok manusia yang mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, dan perasaan persatuan yang diikat oleh kesamaan .
3. Unsur Unsur Masyarakat
Golongan Sosial
a.
Timbulnya
Golongan Sosial
Sejak manusia hidup bersama dalam masyarakat dan selama dalam masyarakat ada
sesuatu yang dihargai , baik benda ekonomis (kekayaan), kekuasaan, keturunan,
ilmu pengetahuan dsb , maka sesuatu yang dihargai tersebut akan menjadi bibit
timbulnya sistem penggolongan sosial atau pelapisan sosial dalam masyarakat.
Masyarakat telah mengenal sistem pembagian atau penggolongan masyarakat sejak dahulu. Aristoteles telah menyatakan
bahwa dalam setiap negara selalu terdapat tiga unsur yaitu orang kaya sekali, orang
melarat , dan orang yang berada di tengahnya.
Golongan sosial dalam masyarakat dapat terjadi dengan sendirinya sebagai hasil
proses pertumbuhan masyarakat
b. Pengertian Golongan Sosial
Secara teoritis manusia sama derajatnya, tetapi dalam kenyataan hidup di
masyarakat ada penghargaan yang berbeda terhadap sekelompok manusia berdasarkan
kelebihan yang dimiliki seperti: kekayaan, kekuasaan , pendidikan dan
keturunan. Adanya penilaian yang berbeda ini menimbulkan terjadinya pengelompokan
masyarakat yang selanjutnya dikenal dengan nama golongan sosial (istilah
sosiologinya: stratifikasi sosial / pelapisan sosial ) .
Koentjaraningrat mengartikan golongan sosial adalah kesatuan manusia yang
ditandai oleh ciri-ciri tertentu dan memiliki identitas sosial serta idealisme
. Ikatan identitas sosial muncul karena adanya kesadaran identitas sebagai
reaksi atas pandangan pihak luar terhadap golongan sosial tersebut atau dapat
pula terjadi karena golongan sosial tersebut terikat oleh suatu sistem nilai ,
norma dan adat istiadat tertentu.
Pitirim A. Sorokin menggunakan istilah pelapisan sosial yaitu pembedaan
penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat/hierarkhis.
Perwujudannya dikenal dengan adanya kelas sosial tinggi (upper class)
contohnya: pejabat , penguasa , dan pengusaha; kelas sosial menengah (middle
class) contohnya: dosen , pegawai negeri , pengusaha kecil dan menengah ;
kelas sosial rendah (lower class)
contohnya: buruh , petani , dan pedagang kecil.
D.
Pembagian golongan dalam masyarakat
Berdasarkan karakteristik golongan sosial di atas , maka terdapat beberapa
pembagian golongan sosial sebagai berikut :
1). Sistem Golongan Sosial dalam Masyarakat Pertanian (Agraris) ,
di dasarkan pada hak dan pola kepemilikan tanah, terbagi menjadi :
Golongan Atas :
para pemilik tanah pertanian dan pekarang untuk rumah tinggal (penduduk inti) .
Goongan
Menengah : para pemilik tanah pekarangan dan rumah tapi tidak memiliki tanah
pertanian (kuli gendul) .
Golongan Bawah
: orang yang tidak memiliki rumah atau pekarangan (inding ngisor).
2). Sistem Golongan Sosial pada Masyarakat Feodal , di dasarkan pada hubungan kekerabatan dengan raja/kepala
pemerintahan , terbagi menjadi :
Golongan Atas :
kaum kerabat raja atau bangsawan.
Golongan
Menegah : rakyat biasa (kawula) .
3). Sistem Golongan Sosial pada Masa Pemerintahan Kolonial ,
meliputi
Golongan Eropa
, merupakan lapisan atas , terdiri orang Belanda , Eropa , Jepang .
Golongan Timur
Asing tediri keturunan China dan Arab.
Golongan Bumi
Putera , merupakan lapisan bawah , tediri dari pribumi atau bangsa Indonesia
asli .
4). Sistem Golongan Sosial dalam Masyarakat Industri , meliputi :
Golongan
teratas terdiri para pengusaha besar atau pemilik modal , direktur,
komisaris
Berdasarkan bidang ekonomi , penggolongan
masyarakat dibedakan menjadi :
1). Penggolongan masyarakat berdasarkan atas kepemilikan harta, yang terdiri tiga golongan , yaitu :
1. Golongan atas yang terdiri orang-orang kaya .
2. Golongan menengah terdiri orang-orang yang sudah dapat mencukupi kebutuhan
pokoknya .
3. Golongan bawah yang terdiri orang-orang miskin .
2). Penggolongan masyarakat berdasarkan profesi / mata pencaharian, yang
terdiri enam golongan , yaitu :
a) Golongan elite , yaitu orang-orang kaya , yang punya kedudukan/pekerjaan
terpandang.
b) Golongan profesional , yaitu mereka yang bergelar sarjana dan yang berhasil
dalam dunia profesinya.
c) Golongan semi professional , yang terdiri pedagang , teknisi , pegawai
kantor.
d) Golongan tenaga trampil , seperti tukang cukur , pekerja pabrik , juru
tulis.
e) Tenaga semi terlatih , seperti sopir , pelayan restoran.
f) Tenaga tidak terlatih , seperti pembantu rumah tangga , tukang kebun.
Jenis-jenis kelompok sosial
dalam masyarakat dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1).
Berdasarkan Identifikasi Diri, dikenal adanya in group dan out group.
In group adalah kelompok sosial yang dijadikan tempat oleh individu untuk
mengidentifikasi dirinya. In group sering dikaitkan dengan istilah “kami
atau kita” dan pada umumnya didasarkan pada faktor simpati dan perasaan dekat
dengan anggota kelompoknya. “ Sedangkan Out group adalah kelompok sosial yang oleh individu diartikan sebagai lawan in
group-nya .
Out group sering dihubungkan dengan istilah”mereka”
. Sikap out group ditandai oleh suatu sikap antipati .
2).
Berdasarkan hubungan kedekatan anggota, teridentifikasi adanya kelompok primer
(primary group) . Menurut Charles
Horton Cooley kelompok primer/primary group adalah kelompok sosial
yang paling sederhana, anggotanya saling mengenal, serta terdapat kerjasama
yang erat dan bersifat pribadi, interaksi sosial berlangsung secara tatap muka
(face to face) .Contohnya: keluarga, kelompok bermain .
4.
Perkumpulan (Asosiasi)
a.
Pengertian perkumpulan
Perkumpulan atau asosiasi adalah kesatuan manusia yang dibentuk secara sadar
untuk tujuan-tujuan khusus Terbentuknya perkumpulan dilandasi oleh kesamaan
minat tujuan, kepentingan, pendidikan,
keahlian profesi, atau agama. Perkumpulan merupakan suatu organisasi buatan
yang bersifat formal, dengan jumlah anggota relatif terbatas , memiliki
kepentingan-kepentingan tertentu , hubungan antar anggota tidak bersifat
pribadi , memiliki anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.
b.
Bentuk-bentuk Perkumpulan
Bentuk-bentuk perkumpulan
dalam masyarakat dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1) Berdasarkan sifat hubungan anggotanya , terbentuk kelompok sekunder (secondary
group) . Contohnya: negara, bangsa dan suku.
2) Berdasarkan sifat organisasi, terbentuk organisasi formal
(formal group) yaitu kesatuan manusia yang tergabung dalam sebuah
organisasi yang memiliki peraturan tegas yang sengaja diciptakan oleh
anggotanya untuk mengatur hubungan antar sesama. Contohnya
: perkumpulan
mahasiswa , perkumpulan
organisasi massa,
instansi pemerintah, dsb.
C. Hubungan Agama dalam
Masyarakat
Kaitan agama dengan masyarakat dapat
mencerminkan tiga tipe , meskipun tidak menggambarkan sebenarnya secara utuh
(Elizabeth K. Nottingham, 1954) :
A. Masyarakat yang terbelakang dan nilai-nilai sakral.
Masyarakat
tipe ini kecil, terisolasi dan
terbelakang . Anggota masyarakat
menganut agama yang sama. Oleh karenanya keanggotaan mereka dalam masyarakat dan dalam kelompok keagamaan
adalah sama . Agama menyusup ke dalam kelompok aktivitas yang lain. Sifat-sifatnya
:
1. Agama
memasukkan pengaruhnya yang sacral ke dalam system nilai masyarakat secara
mutlak.
2. Dalam keadaan lain selain keluarga relatif belum berkembang ,
agama jelas menjadi
fokus utama bagi
pengintegrasian dan persatuan dari masyarakat secara
keseluruhan.
B. Masyarakat praindustri
yang sedang berkembang.
Keadaan
masyarakatnya tidak terisolasi , ada perkembangan teknologi yang lebih
tinggi dari pada tipe pertama. Agama
memberikan arti dan ikatan kepada system nilai dalam tiap mayarakat ini ,
tetapi pada saat yang sama lingkungan yang sacral dan yang sekular itu
sedikit-banyaknya masih dapat dibedakan.
PENUTUP
A.Kesimpulan
Kaitan agama dengan masyarakat
banyak dibuktikan oleh pengetahuan agama yang meliputi penulisan sejarah dan figur
Nabi dalam mengubah kehidupan sosial, argumentasi rasional
tentang arti dan hakikat kehidupan , tentang Tuhan dan kesadaran akan maut menimbulkan relegi dan
sila Ketuhanan Yang Maha Esa sampai pada
pengalaman agama nya para tasauf.
Bukti di atas sampai pada pendapat bahwa agama
merupakan tempat mencari makna hidup yang
final dan ultimate. Kemudian , pada urutannya agama yang
diyakininya merupakan sumber motivasi tindakan
individu dalam hubungan
sosialnya , dan kembali kepada
konsep hubungan agama dengan masyarakat
, di mana pengalaman keagamaan akan
terefleksikan pada tindakan sosial , dan individu dengan masyarakat
seharusnyalah tidak
bersifat antagonis.
B . Saran
Semoga dengan tersusunnya makalah ini dapat memberikan gambaran dan wawasan
tentang agama dan masyarakat lebih jauh penyusun berharap dengan memahami agama
dan masyarakat kita dapat memahami perkembangannya dengan benar .
Comments
Post a Comment